30 Perempuan petani kentang di desa Balee Purnama, kecamatan Permata Bener Meriah dilatih
mengolah kentang menjadi aneka makanan bernilai tinggi.
Pelatihan ini dimaksudkan agar para petani kentang memperoleh manfaat lebih dari hasil pertanian yang dikelolanya. Memperoleh nilai tambah produk dan memiliki alternatif selain menjual kentang gelondongan hasil panen.
Pelatihan yang dilaksanakan pada 18-19 November bertempat di
kantor desa setempat ini disponsori oleh Walhi Aceh. Melibatkan konsultan bisnis Koperasi dan UMKM Pujo Basuki dan Owner Rumoh Ummy (Mussanurvan dan Zulfinar).
Defi Marleiny R., Kadiv. Kelembagaan Walhi Aceh menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan ini merupakan bagian dari program perhutanan sosial dan reforma agraria yang bertujuan memberikan kesejahteraan. Dan Desa Balee Purnama merupakan salahsatu desa yang sedang mengusulkan hutan di wilayah sekitar desa menjadi hutan sosial yang dikelola oleh desa.
Defi Marleiny R., Kadiv. Kelembagaan Walhi Aceh menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan ini merupakan bagian dari program perhutanan sosial dan reforma agraria yang bertujuan memberikan kesejahteraan. Dan Desa Balee Purnama merupakan salahsatu desa yang sedang mengusulkan hutan di wilayah sekitar desa menjadi hutan sosial yang dikelola oleh desa.
Pujo Basuki, Konsultan yang sehari-hari bertugas di PLUT KUMKM provinsi Aceh ini menjelaskan bahwa dayasaing produk menjadi perhatian utama dalam upaya menaik-kelaskan Koperasi dan UMKM di Aceh. Untuk meningkatkan dayasaing produk, KUMKM perlu menemukan/mencari unsur yang sangat spesifik yang dapat dijadikan faktor dayasaing.
Faktor dayasaing ditentukan oleh keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif. Keunggulan komparatif dapat dicapai dengan mengolah berbagai bahan baku atau bahan setengah jadi menjadi bahan jadi.
Keunggulan komparatif menuntut adanya produk jadi yang memiliki nilai tambah. Tentunya dengan menambahkan unsur fungsi/manfaat produk, desain, standar produksi dan standar kualitas.
Keunggulan komparatif menuntut adanya produk jadi yang memiliki nilai tambah. Tentunya dengan menambahkan unsur fungsi/manfaat produk, desain, standar produksi dan standar kualitas.
Sedangkaan keunggulan kopetitif sangat tergantung bagaimana kita mencitrakan produk, kearifan lokal/ciri khas, kreasi baru dan inovasi.
Produk kompetitif adalah produk yang bernilai berdayasaing.
Pelatihan ini dimaksudkan agar para petani dapat
meningkatkan nilai tambah produk hasil pertanian mereka. Sebelumnya kentang hanya
dijual dalam bentuk kentang mentah. Produk yang berhasil dipelajari dan dibuat diantaranya; Kentang Goreng (french fryies), Bolu Kentang dan Brownies Kentang.
"Kami
percaya bahwa pada dasarnya keuntungan yang terbesar pada
berbagai produk komiditas justru terletak pada jalur tata niaga serta
pengolahan dan pemasaran produk olahan. Disamping itu juga harga jual produk
olahan lebih stabil bila dibandingkan dengan harga jual produk primer (bahan
baku). Kentang hasil budidaya yang selama
ini dijual mentah dapat ditingkatkan nilainya dengan mengolah menjadi aneka
makanan siap saji seperti kentang goreng dan aneka makanan lainnya." Ujar Pujo menjelaskan panjang lebar.[]
Bagus pak pujo, y begini perlu terus dilakukan...agar para petani memiliki jiwa inovatif, kreatif, dan produktif meningktkan nilai tambah produk
BalasHapusAkan kt lanjutkan hingga produknya berdata saing..
HapusMntp pak
BalasHapus